Kamis, 23 April 2009

Kegiatan Workshop Motivasi Belajar Siswa


Motivasi adalah semangat dan kekuatan yang tumbuh dari dalam diri sendiri. Dalam pendidikan motivasi penting dan bahkan memiliki peran yang sangat strategis. Data membuktikan bahwa prestasi belajar anak meningkat seiring dengan meningkatnya motivasi belajar siswa. Demikian pula sebaliknya, rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh rendahnya prestasi belajar siswa tersebut.

Motivasi setidaknya dibagi menjadi dua, yaitu: motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinksik. Motivasi instrinksik berasal dari dalam diri sendiri. Sementara motivasi ekstrinsik berasal dari unsur di luar diri sendiri. Kedua motivasi tersebut dalam kegiatan belajar mengajar harus dikembangkan secara bersama dan seimbang.

Berbagai upaya tentunya dapat dilakukan untuk mengembangkan motivasi belajar tersebut, setidaknya dengan memahami potensi diri, menayadari akan hakekat diri dan menyadari akan poetensi yang ada di sekeliling diri. Dengan pemahaman dan kesadaran tersebut diharapkan motivasi seseorang, termasuk motivasi belajar dapat meningkat.

Pelatihan ini secara khusus ingin mengenalkan kepada para peserta bagaimana mengenali potensi diri dan sekaligus membekali peserta dengan ketrampilan untuk dapat mengembangkan potensi diri tersebut. Harapannya adalah dengan meningkatnya motivasi belajar siswa madarasah aliyah, maka meningkat pula mutu dan kualitas pendidikan siswa
Pendekatan yang dilakukan adalah active and participative learning, yakni metode pembelajaran yang menuntut para peserta untuk aktif dan melibatkan diri dalam kegiatan. Sedangkan metode yang digunakan dalam refresh ini adalah metode pendidikan orang dewasa yaitu metode partisipatori dengan segala varian yang terkandung di dalamnya

Kegiatan Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Tuntutan profesionalisme guru akhir-akhir ini semakin bertambah dengan diberlakukannya UU No. 14/2005 tentang guru dan dosen. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa profesi guru memiliki kedudukan yang terhormat sebagaimana profesi-profesi yang lain dan dilindungi oleh undang-undang serta mendapatkan imbalan/upah/insentif yang setimpal sesuai dengan tugas yang diembannya.

Tugas utama guru adalah mengajar, mendidik, membimbing dan membantu berkembangnya potensi peserta didik. Tugas utama tersebut memerlukan hanya akan dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagaimana yang disebut di dalam bunyi undang-undang tersebut.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang baik dan untuk dapat mengembangkan profesionalismenya, maka guru harus dibekali dengan perangkat metodologis untuk meneliti. Meneliti menjadi tuntutan profesi sekaligus kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Penelitian tindakan kelas (PTK) menjadi tawaran penelitian yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesi dan kinerjanya sebagai guru yang professional.
Workshop PTK ini secara khusus diselenggarakan untuk membantu mengembangkan profesi guru madrasah aliyah khususnya di kabupaten Madiun. Harapannya adalah bahwa terjadi simbiosis mutualisme antara peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah aliyah dengan input STAIN Ponorogo sebagai perguruan tinggi agama Islam di wiliayah karesidenan Madiun.

Pendekatan yang dilakukan adalah active and participative learning, yakni metode pembelajaran yang menuntut para peserta untuk aktif dan melibatkan diri dalam kegiatan. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode pendidikan orang dewasa yaitu metode partisipatori dengan segala varian yang terkandung di dalamnya

Kegiatan Workshop Peneletian Tindakan Kelas (PTK)

Tuntutan profesionalisme guru akhir-akhir ini semakin bertambah dengan diberlakukannya UU No. 14/2005 tentang guru dan dosen. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa profesi guru memiliki kedudukan yang terhormat sebagaimana profesi-profesi yang lain dan dilindungi oleh undang-undang serta mendapatkan imbalan/upah/insentif yang setimpal sesuai dengan tugas yang diembannya.

Tugas utama guru adalah mengajar, mendidik, membimbing dan membantu berkembangnya potensi peserta didik. Tugas utama tersebut memerlukan hanya akan dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagaimana yang disebut di dalam bunyi undang-undang tersebut.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang baik dan untuk dapat mengembangkan profesionalismenya, maka guru harus dibekali dengan perangkat metodologis untuk meneliti. Meneliti menjadi tuntutan profesi sekaligus kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi. Penelitian tindakan kelas (PTK) menjadi tawaran penelitian yang dapat dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesi dan kinerjanya sebagai guru yang professional.

Workshop PTK ini secara khusus diselenggarakan untuk membantu mengembangkan profesi guru madrasah aliyah khususnya di kabupaten Madiun. Harapannya adalah bahwa terjadi simbiosis mutualisme antara peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah aliyah dengan input STAIN Ponorogo sebagai perguruan tinggi agama Islam di wiliayah karesidenan Madiun.


Pendekatan yang dilakukan adalah active and participative learning, yakni metode pembelajaran yang menuntut para peserta untuk aktif dan melibatkan diri dalam kegiatan. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode pendidikan orang dewasa yaitu metode partisipatori dengan segala varian yang terkandung di dalamnya

kegiatan workshop pembelajaran bahasa arab



Bahasa arab adalah bahasa al-Qur’an. Di samping itu, bahasa arab juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan Islam. Berbagai khazanah keilmuan Islam berupa kutub turots tercetak dalam bahasa arab. Bahasa arab juga menjadi salah satu bahasa komunikasi internasional.


Sebagai salah satu bahasa komunikasi internasional, berbagai upaya dilakukan untuk mengkaji dan mempelajari bahasa arab. Kajian tersebut dilakukan mengingat bahwa bahasa ini memiliki sifat dan karakter yang berbeda dengan bahasa komunikasi yang lain. Keunikan sifat dan karakter yang dimiliki oleh bahasa ini menarik para ahli untuk terus mengkaji sekaligus mengembangkan strategi dan metode untuk cepat menguasai dan mempelajarinya.

Berbagai strategi pembelajaran aktif telah dicoba untuk digunakan dalam rangka mengkaji dan mempelajari bahasa arab. Berbagai strategi tersebut tentunya memiliki ciri keunggulan tersendiri disamping juga memiliki kekurangan masing-masing. Workshop ini menawarkan strategi dan metode pembalajaran bahasa arab bagi guru madrasah aliyah yang notabenenya akan mengajar di madrasah aliyah.

Harapannya adalah dimilikinya kemampuan berbahasa arab yang baik bagi siswa madrasah aliyah melalui peningkatan kualitas dan kompetensi guru bahasa arab di madrasah aliyah, sehingga lebih lanjut diharapkan diperolehnya input yang berkualitas di STAIN Ponorogo.



Rabu, 22 April 2009

Profil P3M

Visi :
  • P3M Stain Ponorogo sebagai pusat pengembangan ilmu dan profesi dalam bidang kajian dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang bernafaskan islam

Misi :
  1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kajian dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang mengarah pada pengembangan dan pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang bernafaskan islam secara profesional
  2. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan pada masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat madani, berkeadaban dan agamis

Tujuan :

  1. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki keunggulan dalam kajian dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang memiliki moralitas yang tinggi, aqidah dan kepekaan sosial
  2. Mewujudkan masyarakat madani yang berdaya dan berkualitas secara agamis

Struktur Organisasi P3M STAIN Ponorogo :

Kepala : Layyin Mahfiana, M.Hum

Sekretaris : M. Choirul Anam, SE

Div. Penelitian : Udin Safala, M.H.I

Div. Pengabdian Masyarakat : Kharisul Wathoni, M.Pd.I

Div. Penerbitan : Harir Muzakki, M.H.I

Div. Urusan Studi Gender : Irma Rumtianing UH., M.S.I

Team Pendukung : Dr. Mambaul Ngadimah, M.Ag

: Aan Heru Nurcahyo, S.H.I

Powered By Blogger

Pengikut